Kaccia,
21 Juli 2008
KAWAN BARU
Hari itu sepi......
Sepi sekali.........
Denting jam 7 telah menggeliatkan kudukku
Yang tidur diterpa dinginnya angin pagi
Kawan baru.....”di mana kau berada”?
Gumamku dalam hati
Tapi aku pun tak menghiraukan segala yang
ada di sekitarku
Yang ku rasa hanyalah hampa
Hampa dan hampa tanpa kawan baru.....
Wajah kawanku (jelas bukan kawan baru)
saudara...
Sebab aku tak kenal siapa pun
Kecuali hembusan angin dan dedaunan yang
saling bisik berbisik
“mungkinkah daun itu memperbincangkanku”
Ha?!? Kawan mana mungkin?
Ah kau terlalu bermetafora dengan perasaanmu!
(Jawabku lagi dalam hati)
Ya, wajah kawanku yang lama...
Kini kembali mengusik diriku,
Jantungku berdegup
Kencang....sekencang kencangnya
Hingga kecepatannya menghampiri kecepatan
cahaya
(tahukah kamu kecepatan cahaya berapa?)
Tiga dikali sepuluh pangkat delapan meter
per detik, saudara, bayangkan!
Tapi hari itu, “kawan baru” telah hadir
dihadapanku
Ia tersenyum dan ku balas ia dengan ramah
Ah kawan baru!!! (gumamku lirih)
Komentar