Kaccia,
21 oktober 2008
BUMIKU, BUMIMU, BUMI KITA BERTERIAK
Binasalah kita di atas sebuah penghambaan
Ketika kedamaian itu terusik keserakahan
Kita sadar kita berbuat , tapi....
Lupa akibat masa datangnya.....
Seperti cerita ini
“bumiku , bumimu, bumi kita berteriak”
Kita punya hati
Tapi kita tak punya rasa
Kita bilang kasihan
Tapi tak bisa beri harapan
Aku, kamu ,kita .....
Untuk apa hadir di sini
Bumi kita berteriak....merontah......
Bumi kita muak terkuak
Untuk apa hadir di persada
Jika aku, kamu dan kita....
Berdiri tertegun menjadi hamba – hamba
sesat
(lagu ibu pertiwi)
Bumi kita berteriak
Tolong...... tolong.....
Tak terhiraukan
Sayang .......
Bumi kita berteriak
Memanggil…
Memanggil kita
Memanggil kita dalam-dalam
Aku, kamu dan kita
Melangkah malu
Tapi belum lalu
Bumiku, bumimu, bumi kita berteriak
Ku dekati, ku rangkul
Lalu......
Ku selimuti ia dengan mimpi-mimpi hijau
Komentar