Kaccia, 21 Oktober 2008 Tak semestinya kau begitu Sayang.... Tak semestinya kau begitu.......... Kau kagum... Kau simpati, atau... Kau empati padaku? Tak semestinya kau begitu.... Sebab tak sepatutnya aku dapatkan semua itu Kagummu padaku Simpatimu padaku... Bahkan, empatimu padaku.... Sayang.... Pandanglah dunia dari segala arah Kau kan temukanku Sebagai satu arah yang tak berujung tentunya.... Sayang .... Ni k matilah suguhan minuman di semua bejana Kau kan dapatkanku Sebagai arak terkecut yang mengerutkan dahi.... Sayang..... Titilah waktu yang terbentang di hadapanmu.... Niscaya kau kan dapatkanku Bagaikan hempasan waktu yang tak punya arti Yang tersayang.... Genggam dan lepaskanlah rasa itu.... Sebab, aku tak pantas untuk dapatkan semua itu.... Karena tak semestinya kau begitu..... “ don’t cry for me, don’t smile for me” Because I don’t know “.... why do you want to cry and smile for me...”
AKU TAK PERNAH SEDIKIT PUN BERPIKIR UNTUK MENJADI SEORANG GURU, NAMUN LANGKAHKU TUHAN TUNTUN MENDEKAT HINGGA MERANGKUL MEREKA KE DALAM DEKAPANKU,,, AKU MULAI MERASA PENDIDIKAN INDONESIA ADALAH BAGIAN DARI PERJALANAN HIDUPKU, KU DEDIKASIKAN SEPENUHNYA BUAT INDONESIAKU,,,MERAH PUTIHKU KU COBA TERUS KIBARKAN DI DADA GENERASI MUDA BANGSA INI. AKU JATUH CINTA PADANYA, TIAP DETIK TAK PERNAH KU MERASA BOSAN MEMIKIRKAN APA YANG BISA KU PERSEMBAHKAN KEPADA BANGSA INI....