Makassar, 21 Juli 2009 Jam 5 sore KENANGAN YANG TAK TERLUPAKAN (buat teman-teman prajabatanku angkatan ke XVIII) Pagi terakhir Ketika semua senyap Tak ada lagi gelar tawa canda yang ku dengar dari balik pintu 202 Aku berjalan bagaikan musafir Terasing di tengah padang yang gersang Butuh oase.... Semuanya telah berakhir Setelah semalam Riuh rendah suaramu menyatu dalam benakku Ingin kembali ku rangkai kebersamaan ini Ku rajut kasih sesaat yang sungguh berkesan Meniti bersama setapak-setapak yang bertabur melati putih Andai waktu dapat ku putar kembali Ingin rasanya ku hentikan waktu ini Masa ini... masa di mana semua saling satu hati satu rasa Dalam lubuk hatiku yang terdalam Ku sempatkan hati tuk memahat prasasti Bertuliskan sebuah tanda Cinta.... Kabung... Benci... Senang.... Haru... Heran... Semua itu dalam jiwaku Ku ramu menjadi .... Satu kenangan yang tak terlupakan.....
AKU TAK PERNAH SEDIKIT PUN BERPIKIR UNTUK MENJADI SEORANG GURU, NAMUN LANGKAHKU TUHAN TUNTUN MENDEKAT HINGGA MERANGKUL MEREKA KE DALAM DEKAPANKU,,, AKU MULAI MERASA PENDIDIKAN INDONESIA ADALAH BAGIAN DARI PERJALANAN HIDUPKU, KU DEDIKASIKAN SEPENUHNYA BUAT INDONESIAKU,,,MERAH PUTIHKU KU COBA TERUS KIBARKAN DI DADA GENERASI MUDA BANGSA INI. AKU JATUH CINTA PADANYA, TIAP DETIK TAK PERNAH KU MERASA BOSAN MEMIKIRKAN APA YANG BISA KU PERSEMBAHKAN KEPADA BANGSA INI....