Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

sebuah tanda kabung ( puisi tentang lingkungan)

Kaccia , 21 Oktober 2008 SEBUAH TANDA KABUNG UNTUK ZAMRUD HIJAU KHATULISTIWA   Khalifah persada negeri ini sepertinya tak pernah tahu Ia telah merangkai bunga duka untuk sang pertiwi Kelak .. Anak cucu negeri ini menjual karangan bunga yang bertuliskan “turut berduka cita atas perginya sang zamrud hijau khatulistiwa” Tak hanya sampai di situ..... Cicit negeri ini pun bakal mendulang emas Lewat “eksploitasi hijau” Sambil membawa rangkaian kalung bunga Bagi para pembabat hutan Yang tak jelek kalau ku juluki “pemahat nisan” bagi zamrud hijau khatulistiwa Mereka “sang hantu hutan” datang dari jiwa materialis Terbang bersayap putih membalut tubuhnya Laksana malaikat kecil pembawa kabar gembira Membisikkan materi ke telinga-telinga matre Membagikan berkah yang tak lain hanyalah   Kuncup huldi yang mulai merekah Hingga akhirnya di setiap sudut negeri ini Berorasikan “ hidup malaikat eksploitasi hijau!, hidup!” Lalu khalifah se

temaram senja

Mei 2004 Temaram Senja ( puisi ini kudedikasikan untuk ibuku tercinta yang meninggal di bulan mei 2004, ku tulis sajak ini di hari ia meninggalkan kami sekeluarga untuk selamanya, buat ibu,,, aku belum mampu berbuat banyak dalam kebaikan,,,, tapi aku berjanji akan menjadi manusia yang lebih baik dan berguna dunia akhirat untuk diriku, keluarga dan bangsaku,,,, amin ya robbal alamin ) Suatu temaram senja Yang mengharubirukan Menggeliatkan sejuta gelora Menepikan segala kehangatan Suatu temaram senja Yang menyimpan suka dan duka Merenungkan segala kebatilan jiwa Mendendangkan suatu tembang pilu Suatu temaram senja Yang memekik di tengah kedamaian Menghempas badai di angkasa Suatu temaram senja Yang mengharubirukan yang menyimpan suka dan duka yang memekik di tengah kedamaian suatu temaram senja suatu elegi umat manusia suatu rahasia yang maha ghaib yang terungkap lewat suatu temaram senja